Tidak akan masuk syurga siapa yang ada di dalam hatinya sedikit kesombongan..!
Sifat angkuh atau sombong telah banyak membinasakan makhluk Allah ta'ala. Bermula dari peristiwa pengusiran Iblis dari syurga kerana sikap sombong Iblis yang enggan dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam a.s. Iblis "merasa lebih baik" dibanding Adam, karena ia telah Allah ciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan Allah (hanya) dari tanah.
Demikian juga Allah subhanahu wa ta'ala telah menenggelamkan Qarun beserta seluruh hartanya ke dalam perut bumi disebabkan kesombongan dan keangkuhannya terhadap Allah subhanahu wa ta'ala dan juga kepada kaumnya sendiri. Dengan ke"aku"annya, Qarun menganggap bahwa semua harta yang dia peroleh adalah murni hasil jerih payahnya!
Allah ta'ala juga telah menenggelamkan Fir'aun dan bala tenteranya ke dalam laut kerana kesombongannya terhadap Allah (menolak dakwah Musa a.s.) dan kepada kaumnya. Karena ke"aku"annya juga, Fir'aun menjadi lupa diri sehingga dia menyatakan dirinya sebagai "tuhan" yang mesti disembah dan diagungkan oleh kaumnya.
Kehancuran kaum Nabi Luth a.s. juga karena kesombongan mereka yang menolak kebenaran yang disampaikan Nabi Luth a.s. kepada mereka. Luth a.s. mengajak kaumnya untuk meninggalkan kebiasaan buruk mereka yang melakukan penyimpangan seksual yakni memilih pasangan hidup sesama jenis (homoseks). Dan karena kesombongannya itu, Allah ta'ala membalikkan bumi tempat mereka tinggal sehingga tak seorang pun dari mereka yang dapat menyelamatkan diri dari azab Allah yang datangnya secara tiba-tiba.
Demikian sebagian kisah yang Allah ta'ala khabarkan dalam Al Quran tentang mereka yang telah berlaku sombong.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, telah menjelaskan tentang bahaya dari sifat sombong dan angkuh, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas'ud r.a., dari Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, "Orang yang sombong adalah orang yang memandang dirinya sempurna segala-galanya, dia memandang orang lain rendah, meremehkannya dan menganggap orang lain itu tidak layak mengerjakan suatu urusan, dia juga sombong dari menerima kebenaran dari orang lain". (Jami'ul Ulum Wal Hikam 2/275)
Raghib Al-Asfahani rahimahullah berkata, "Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri, memandang dirinya lebih utama dari orang lain, kesombongan yang paling dahsyat adalah sombong kepada Rabbnya dengan cara menolak kebenaran (dari-Nya) dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan maupun dalam mentauhidkan-Nya.” (Umdatul Qari` 22/140).
Nash-nash Ilahiyyah banyak sekali mencela orang yang sombong dan angkuh, baik yang terdapat dalam Al Quran maupun dalam As-Sunnah.
Orang yang sombong telah mengabaikan perintah Allah subhanahu wa ta'ala.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan Firman Allah subhanahu wa ta'ala, ”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh”, maksudnya: ”Janganlah kamu menjadi orang yang sombong, keras kepala, berbuat sesuka hati, janganlah kamu lakukan semua itu yang menyebabkan Allah murka kepadamu". (Tafsir Ibnu Katsir 3/417)
Orang yang sombong menjadi penghuni Neraka
Orang yang sombong, hatinya terkunci dan tertutup
Kesombongan membawa kepada kehinaan di dunia dan akhirat
Orang yang sombong akan mendapat kehinaan di dunia ini berupa kejahilan, sebagai balasan dari perbuatannya. Perhatikanlah firman Allah subhanahu wa ta'ala, artinya: "Aku akan memalingkan (hati) orang-orang yang sombong di muka bumi dengan tiada alasan yang benar dari (memahami) ayat-ayatKu (yang menunjukkan kekuasaanKu)” (QS Al-'Araf 146)
Maksudnya, iaitu, Aku (Allah) halangi mereka dari memahami hujah-hujah dan dalil-dalil yang menunjukkan tentang keagungan-Ku, syari'at-Ku, hukum-hukum-Ku pada hati orang-orang yang sombong untuk ta'at kepada-Ku dan sombong kepada manusia tanpa alasan yang benar, sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar, maka Allah hinakan mereka dengan kebodohan (kejahilan). (Tafsir Ibnu Katsir 2/228)
Kebodohan adalah sumber segala malapetaka, sehingga Allah sangat mencela orang-orang yang jahil dan orang-orang yang selesa dengan kejahilannya, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: "Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata, pada sisi (hukum dan ketetapan) Allah, ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mahu memahami sesuatu pun (dengan akal fikirannya).” (QS Al-Anfal 22)
Allah subhanahu wa ta'ala menghina orang-orang yang tidak mahu menerima kebenaran dan tidak mahu mengatakan yang haq, sehingga orang tersebut tidak memahami ayat-ayat-Nya yang pada akhirnya menyebabkan dia menjadi seorang yang jahil dan tidak mengerti apa-apa; dan kejahilan itulah bentuk kehinaan bagi orang-orang yang sombong.
Dan orang yang sombong di akhirat dihinakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan mengecilkan saiz tubuh mereka sekecil semut dan kehinaan datang kepada mereka dari segenap penjuru, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam hadits berikut:
"Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang kehinaan kepada mereka, mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas, di bahagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka". (HR Tirmizi & Ahmad, dihasankan oleh Syeikh Al-Albani dalam Al-Misykat)
Semoga dengan merenungi nash-nash Ilahiyyah diatas, rahmat Allah akan sentiasa bersama kita dan menjauhkan kita dari sifat angkuh dan sombong. [Abu Abdillah Dzahabi]
Tulisan ini disadur dari Majalah Al-Furqon Edisi 5 Tahun V/Zulhijjah 1426/Januari 2006
Baca juga!
Sifat angkuh atau sombong telah banyak membinasakan makhluk Allah ta'ala. Bermula dari peristiwa pengusiran Iblis dari syurga kerana sikap sombong Iblis yang enggan dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam a.s. Iblis "merasa lebih baik" dibanding Adam, karena ia telah Allah ciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan Allah (hanya) dari tanah.
Demikian juga Allah subhanahu wa ta'ala telah menenggelamkan Qarun beserta seluruh hartanya ke dalam perut bumi disebabkan kesombongan dan keangkuhannya terhadap Allah subhanahu wa ta'ala dan juga kepada kaumnya sendiri. Dengan ke"aku"annya, Qarun menganggap bahwa semua harta yang dia peroleh adalah murni hasil jerih payahnya!
Allah ta'ala juga telah menenggelamkan Fir'aun dan bala tenteranya ke dalam laut kerana kesombongannya terhadap Allah (menolak dakwah Musa a.s.) dan kepada kaumnya. Karena ke"aku"annya juga, Fir'aun menjadi lupa diri sehingga dia menyatakan dirinya sebagai "tuhan" yang mesti disembah dan diagungkan oleh kaumnya.
Kehancuran kaum Nabi Luth a.s. juga karena kesombongan mereka yang menolak kebenaran yang disampaikan Nabi Luth a.s. kepada mereka. Luth a.s. mengajak kaumnya untuk meninggalkan kebiasaan buruk mereka yang melakukan penyimpangan seksual yakni memilih pasangan hidup sesama jenis (homoseks). Dan karena kesombongannya itu, Allah ta'ala membalikkan bumi tempat mereka tinggal sehingga tak seorang pun dari mereka yang dapat menyelamatkan diri dari azab Allah yang datangnya secara tiba-tiba.
Demikian sebagian kisah yang Allah ta'ala khabarkan dalam Al Quran tentang mereka yang telah berlaku sombong.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, telah menjelaskan tentang bahaya dari sifat sombong dan angkuh, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas'ud r.a., dari Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tidak masuk syurga siapa yang ada di dalam hatinya sedikit sifat sombong”, kemudian seseorang berkata: "(Ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu suka pakaiannya bagus dan kasutnya bagus", Beliau bersabda: "Sesunguhnya Allah itu indah dan Dia menyukai keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain" (HR Muslim)Imam An-Nawawi rahimahullah memberi komentar tentang hadits ini, "Hadits ini berisi larangan dari sifat sombong iaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka dan menolak kebenaran". (Syarah Shahih Muslim 2/269).
Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, "Orang yang sombong adalah orang yang memandang dirinya sempurna segala-galanya, dia memandang orang lain rendah, meremehkannya dan menganggap orang lain itu tidak layak mengerjakan suatu urusan, dia juga sombong dari menerima kebenaran dari orang lain". (Jami'ul Ulum Wal Hikam 2/275)
Raghib Al-Asfahani rahimahullah berkata, "Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri, memandang dirinya lebih utama dari orang lain, kesombongan yang paling dahsyat adalah sombong kepada Rabbnya dengan cara menolak kebenaran (dari-Nya) dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan maupun dalam mentauhidkan-Nya.” (Umdatul Qari` 22/140).
Nash-nash Ilahiyyah banyak sekali mencela orang yang sombong dan angkuh, baik yang terdapat dalam Al Quran maupun dalam As-Sunnah.
Orang yang sombong telah mengabaikan perintah Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: ”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman 18)Ibnu Abbas r.a., ketika menjelaskan makna firman Allah subhanahu wa ta'ala: ”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia” berkata: "Janganlah kamu sombong dan merendahkan manusia, hingga kamu memalingkan mukamu ketika mereka berbicara kepadamu." (Tafsir At-Thabari 21/74)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan Firman Allah subhanahu wa ta'ala, ”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh”, maksudnya: ”Janganlah kamu menjadi orang yang sombong, keras kepala, berbuat sesuka hati, janganlah kamu lakukan semua itu yang menyebabkan Allah murka kepadamu". (Tafsir Ibnu Katsir 3/417)
Orang yang sombong menjadi penghuni Neraka
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, mafhumnya: "(Setelah itu) dikatakan (kepada mereka): 'Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya' Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri." (QS Az-Zumar 72)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak akan masuk syurga siapa yang ada di dalam hatinya sedikit kesombongan" (HR Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Mahukah aku beritahu kepada kamu tentang penghuni syurga? Para sahabat menjawab: tentu (wahai Rasulullah), lalu beliau berkata: "(Penghuni syurga adalah) orang-orang yang lemah lagi direndahkan oleh orang lain, kalau dia bersumpah (berdo'a) kepada Allah niscaya Allah kabulkan do'anya, Mahukah aku beritahu kepada kamu tentang penghuni neraka? Para sahabat menjawab: tentu (wahai Rasulullah), lalu beliau berkata: "(Penghuni neraka adalah) orang-orang yang keras kepala, berbuat sesuka hati (kasar), lagi sombong". (HR Bukhari & Muslim)
Orang yang sombong, hatinya terkunci dan tertutup
"..Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang." (QS Ghafir 35)Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata, "Sebagaimana Allah mengunci mati hati orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah maka demikian juga halnya Allah juga mengunci mati hati orang yang sombong lagi berbuat sewenang-wenangnya, yang demikian itu karena hati merupakan sumber pangkal kesombongan, sedangkan anggota tubuh hanya tunduk dan patuh mengikuti hati". (Fathul Qodir 4/492).
Kesombongan membawa kepada kehinaan di dunia dan akhirat
Orang yang sombong akan mendapat kehinaan di dunia ini berupa kejahilan, sebagai balasan dari perbuatannya. Perhatikanlah firman Allah subhanahu wa ta'ala, artinya: "Aku akan memalingkan (hati) orang-orang yang sombong di muka bumi dengan tiada alasan yang benar dari (memahami) ayat-ayatKu (yang menunjukkan kekuasaanKu)” (QS Al-'Araf 146)
Maksudnya, iaitu, Aku (Allah) halangi mereka dari memahami hujah-hujah dan dalil-dalil yang menunjukkan tentang keagungan-Ku, syari'at-Ku, hukum-hukum-Ku pada hati orang-orang yang sombong untuk ta'at kepada-Ku dan sombong kepada manusia tanpa alasan yang benar, sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar, maka Allah hinakan mereka dengan kebodohan (kejahilan). (Tafsir Ibnu Katsir 2/228)
Kebodohan adalah sumber segala malapetaka, sehingga Allah sangat mencela orang-orang yang jahil dan orang-orang yang selesa dengan kejahilannya, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: "Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata, pada sisi (hukum dan ketetapan) Allah, ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mahu memahami sesuatu pun (dengan akal fikirannya).” (QS Al-Anfal 22)
Allah subhanahu wa ta'ala menghina orang-orang yang tidak mahu menerima kebenaran dan tidak mahu mengatakan yang haq, sehingga orang tersebut tidak memahami ayat-ayat-Nya yang pada akhirnya menyebabkan dia menjadi seorang yang jahil dan tidak mengerti apa-apa; dan kejahilan itulah bentuk kehinaan bagi orang-orang yang sombong.
Dan orang yang sombong di akhirat dihinakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan mengecilkan saiz tubuh mereka sekecil semut dan kehinaan datang kepada mereka dari segenap penjuru, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam hadits berikut:
"Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang kehinaan kepada mereka, mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas, di bahagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka". (HR Tirmizi & Ahmad, dihasankan oleh Syeikh Al-Albani dalam Al-Misykat)
Semoga dengan merenungi nash-nash Ilahiyyah diatas, rahmat Allah akan sentiasa bersama kita dan menjauhkan kita dari sifat angkuh dan sombong. [Abu Abdillah Dzahabi]
Tulisan ini disadur dari Majalah Al-Furqon Edisi 5 Tahun V/Zulhijjah 1426/Januari 2006
Baca juga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar